Di mulai dari masa smp yang indah.Saya dan teman-teman saya yang iri dengan para kakak kelas yang bisa atau mempunyai sebuah grup band,kami ikut-ikutan membentuk sebuah group band.Pada bulan September 2005 saya dan teman-teman saya yakni Rahmat sbAgai drumMer, tyus ari sbg bass dan saYa sbagai gitar dan vokal sepakat untuk membuat sebuah group band.Niat awal kami membentuk band si karena iseng.Tapi karena banyaknya acara di sekolah kami jadi kami berubah haluan dari iseng menjadi serius.Pada awalnya kami memilih sebuah nama dan aliran musik kami.Berbagai saran pun disampaikan dan akhirnya tercapai sebuah nama band kami.Nama band kami adalah d’LIGHT’s dan aliran musik kami adalah Rock n’ Roll.Band kami ini masih belum labil karena masih sering mengalami bongkar pasang personil pada saat smp.Akhirnya anggota tetap pun tercapai saat smp kelas 3.Acara manggung di sekolah kami pun sering kami ikuti.Seperti acara KTS,perpisahan dan lain-lain.Pada saat kelas 3 saya mulai serius dengan band saya.Berbagai latihan setiap minggu sering kami lakukan.Kami biasanya latihan di TMS yang terletak di tengger kandangan.Awalnya kami takut band kami akan bubar tetapi dengan perjuangan teman-teman yang ngedukung jadi kami tetap exist.Pada saat kenaikan dari smp menuju sma kami sempat bersitegang karena kami tidak ingin jika anggota dari band kami ini tidak 1 sekolah.Akhirnya kami semua 1 sekolah dan bisa melanjutkan bakat kami sebagai pemusik.Hal-hal yang tidak dapat dilupakan semasa esempe ketika kami memiliki group band kami bangga karena kami dipercaya untuk mengisi acara pentas seni.Semoga di masa sma ini band saya tidak bubar dan semoga semakin banyak acara-acara untuk mengapresiasikan kemampuan band kami.
Ini Lho Band QuW. . . . .Ucup Oktober 6, 2008
BOB MARLEY September 3, 2008
Bob Marley was a hero figure, in the classic mythological sense. His departure from this planet came at a point when his vision of One World, One Love – inspired by his belief in Rastafari – was beginning to be heard and felt. The last Bob Marley and the Wailers tour in 1980 attracted the largest audiences at that time for any musical act in Europe. Bob’s story is that of an archetype, which is why it continues to have such a powerful and ever-growing resonance: it embodies political repression, metaphysical and artistic insights, gangland warfare and various periods of mystical wilderness. And his audience continues to widen: to westerners Bob’s apocalyptic truths prove inspirational and life-changing; in the Third World his impact goes much further. Not just among Jamaicans, but also the Hopi Indians of New Mexico and the Maoris of New Zealand, in Indonesia and India, and especially in those parts of West Africa from wihch slaves were plucked and taken to the New World, Bob is seen as a redeemer figure returning to lead this planet out of confusion. In the clear Jamaican sunlight you can pick out the component parts of which the myth of Bob Marley is comprised: the sadness, the love, the understanding, the Godgiven talent. Those are facts. And although it is sometimes said that there are no facts in Jamaica, there is one more thing of which we can be certain: Bob Marley never wrote a bad song. He left behind the most remarkable body of recorded work. “The reservoir of music he has left behind is like an encyclopedia,” says Judy Mowatt of the I-Threes. “When you need to refer to a certain situation or crisis, there will always be a Bob Marley song that will relate to it. Bob was a musical prophet.” The tiny Third World country of Jamaica has produced an artist who has transcended all categories, classes, and creeds through a combination of innate modesty and profound wisdom. Bob Marley, the Natural Mystic, may yet prove to be the most significant musical artist of the twentieth century. JOIN US AS HIS FANS…!!!
leGenDa HidUp bOb marLE Agustus 26, 2008
Bob Marley (6 Februari 1945 – 11 Mei 1981) merupakan penyanyi reggae berkebangsaan Jamaika. Ia mulai dikenal di dunia musik reggae pada tahun 1962. Ia menikah dengan Rita Marley dan memiliki 13 orang anak.
Album pertamanya ialah The Wailing Wailers dirilis tahun 1965 bersama The Wailers. Pada 1974 lagu No Woman No Cry dikenal di Jamaika dan negara-negara Amerika. Namun pada tahun 1977 ia mengidap penyakit kanker. Pada tahun 1980, Marley pingsan saat jogging di New York. Namun pada 1981 Marley meninggal dunia setelah mengalami kanker dalam 4 tahun terakhir. Ia meninggalkan seorang istri dan 13 orang anak.
ucup marle 